Detik-detik Penculikan Anak Perempuan di Gunung Sahari yang Dibawa Kabur dengan Bajaj  

Detik-detik Penculikan Anak Perempuan di Gunung Sahari yang Dibawa Kabur dengan Bajaj

Wartategas.com – Seorang bocah berusia enam tahun (MA) di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, menjadi korban penculikan yang diketahui dilakukan oleh seorang pemulung (Y).

Peristiwa penculikan tersebut terjadi pada Rabu (7/12/2022). Hingga berita ini ditayangkan, korban dan pelaku belum diketahui keberadaannya.

Polisi terus menyelidiki kasus dugaan penculikan anak perempuan MA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Diyakini, pelaku tidak memiliki tempat tinggal tetap.

“Memang dia tidak punya tempat tinggal tetap,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komaruddin saat dikonfirmasi, Kamis (22/12).

Pelaku diketahui bekerja sebagai pengepul barang bekas. Hal tersebut diterangkan usai polisi memeriksa sejumlah saksi.

Itu sebabnya, diyakini pelaku tidak punya tempat tinggal tetap karena biasanya tidur di mana saja. Tetapi, kepolisian belum merinci lokasi detail pelaku biasa mengepul barang bekas.

Beberapa interogasi pun dia terkadang tidur di beberapa tempat dan tidak punya tempat tinggal tetap,” ujarnya.

Kronologi Kejadian

Detik-detik dugaan penculikan viral di media sosial. Rekaman CCTV berdurasi 3 menit menjadi bukti kasus penculikan.

Anak perempuan bersama terduga pelaku berjalan ke arah bajaj yang terparkir di pinggir jalan sempit. Tak lama setelah itu, si anak naik di bangku depan.

Peristiwa itu terjadi di kawasan Gunung Sahari 7A pinggir rel, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12).

Satreskrim Polres Metro Jakpus menggandeng Dinas Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mencari sosok penculik anak di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menerangkan, pihaknya telah merancang sketsa wajah terduga penculik berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun hasil dari analisis rekaman CCTV.

Walaupun wajah pada CCTV tak tergambar secara jelas karena posisi gambar sangat jauh.

“Saat ini kami mengarah pada Disdukcapil, identitas pelaku dengan persamaan atau persesuaian dengan ciri-ciri. Kita hanya bisa menggambarkan dari orang-orang yang memang sering melihat, kemudian ciri-ciri khusus masih kita gambarkan,” kata Komarudin.

Komarudin menerangkan, data base di Disdukcapil akan disandingkan dengan ciri-ciri yang telah tertuang dalam sketsa wajah. Diharapkan, mendapat identitas daripada terduga penculik.

“(Singkronkan sketsa dengan data Disdukcapil) Sementara itu dulu yang paling dekat,” ucap dia.

0Shares

Pos terkait