Luhut Blak-blakan Akui Sulit Naikkan Harga TBS Sawit, Ini Penyebabnya

Biji kelapa sawit. GA Photo/M Defrizal palm

wartategas.com -Petani kelapa sawit mengeluhkan kondisi merosotnya harga tandan buah segar (TBS) sawit yang terjadi merata di seluruh 22 provinsi penghasil sawit.

Penurunan harga TBS kelapa sawit disebabkan karena mengikuti harga patokan dari bursa CIF Rotterdam yang saat ini berada di kisaran 1.440 dollar AS per ton.

Penurunan harga global terjadi akibat kebijakan pengurangan konsumsi sawit oleh India dan China sebesar 4,8 juta ton per tahun. Penyebab lainya, suplai minyak kedelai dari Benua Amerika yang jadi subtitusi CPO juga mengalami kenaikan.

Para petani sawit dipusingkan dengan harga TBS (tandan buah segar) yang tak kunjung membaik. Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk untuk mengatasi carut marut masalah minyak goreng pun ikut membahas persoalan tersebut.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi itu pun menggelar diskusi dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo). Dalam diskusi itu, Luhut secara blak-blakan mengakui bahwa menaikkan harga TBS bukan perkara mudah.

“Memang enggak gampang untuk menaikan harga TBS itu karena kondisi pasar global juga,” ujar Luhut di Grand Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (07/07/2022).

Apalagi kini situasi diperparah dengan adanya negara-negara yang menaikkan penjualan minyak sunflower. Hal itu menyebabkan permintaan akan minyak sawit jadi menurun dan stabilisasi harga menjadi sulit.

“Selama ini harga minyak di Ukraina, minyak sunflower itu kan sudah lama tak terekspor berapa bulan tuh? 4-5 bulan kan. Sekarang dia turunin pajak dia bawa ekspor pengaruh-lah ke yang lain,” terang Luhut.

Luhut pun mengaku tak bisa memprediksi kenaikan harga TBS. Dia mengatakan akan melihat perkembangan ekspor minyak sunflower itu.

Karena itu, Luhut pun tak bisa menjanjikan apa-apa soal kapan kenaikan harga bisa direalisasikan. Pasalnya, hal itu juga sangat dipengaruhi oleh situasi pasar global saat ini.

“Nggak bisa ngomong sekarang, kita harus lihat Ukraina, dia kan cadangan sunflowernya gede sekali tuh nggak terekspor kan. Sekarang dibuka, pajaknya dikurangi dia. Maka itu kita harus cari ekuilibrium dan tak gampang,” ungkapnya.

Apkasindo sebelumnya telah mendatangi kantor Kemenko Marves di Jakarta Pusat, pada Selasa (5/7/2022) lalu. 10 orang petani sawit masing-masing perwakilan dari 10 provinsi menemui Menteri Luhut Binsar Panjaitan untuk mengadukan nasib petani karena anjloknya harga sawit tiga bulan terakhir. Luhut kemudian berjanji akan sesegera mungkin melakukan evaluasi terkait anjloknya harga TBS tersebut.

“Khusus untuk PE, sebagaimana simulasi yang pernah disampaikan oleh Apkasindo, menjadi masukan kepada saya, dan ini akan segera kita umumkan hasil evaluasinya. Pak Presiden sudah memerintahkan kepada saya supaya semua segera dibereskan dan harus mengedepankan kepentingan petani sawit sebagai pilar utamanya,” tuturnya

0Shares

Pos terkait