DEMA POSPERA KOMISARIAT UNA ASAHAN ADAKAN AKSI DAMAI TERKAIT MOSI TIDAK PERCAYA PROFESIONALISME KETUA DPRD ASAHAN.

 Tegasinvestigasi.Com -Asahan - Dema POSPERA KOMISAIAT UNA KABUPATEN ASAHAN melakukan aksi damai di Gedung DPRD Asahan,Senin 20 Februari 2023 sekira pukul 10.00 wib.

Mahasiswa sebagai sosial control dan Agen Of Change adalah merupakan hal yang tentunya kerap di ajarkan dalam ruang Kaderisasi Formal maupun non formal.
Kesadaran mahasiswa sendiri secara integral di perlukan guna terwujudnya Indonesia Baru Tanpa Orba serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berdasarkan data – data dan fakta yang ada di duga banyak kejanggalan yang terjadi di kabupaten Asahan terkhusus di duga menutupi asal muasal dana pengadaan puluhan ambulance yang di publikasikan di duga berasal dari dana pribadi Ketua DPRD Asahan sangat di ragukan.

Berbekal data yang di peroleh, kejujuran dan profesionalisme Ketua DPRD Asahan terkait dana pengadaan puluhan ambulance sangat di ragukan apalagi tidak bersedia tinggal di rumah dinas Ketua DPRD Asahan dengan alasan yang tidak dapat di terima oleh masyarakat di kabupaten Asahan, yang tentunya di nilai buruk dan tidak sesuai dengan Visi, dimana Misi Partai Gerindra yang dimana seharusnya menjadi pelindung rakyat khususnya rakyat kabupaten Asahan, apabila yang bersangkutan masih menjadi Ketua DPRD Asahan nantinya akan berkelanjutan dan menghianati rakyat di kabupaten Asahan.

Terkait permasalahan ini DEMA POSPERA KOMISARIAT UNA KABUPATEN ASAHAN menyampaikan MOSI TIDAK PERCAYA TERHADAP PROFESIONALISME KETUA DPRD ASAHAN atas tindakan kejanggalan dalam pengadaan dana ambulance dan tidak bersedia tinggal di rumah Dinas, ada tiga tuntutan yang di ajukan dalam unjuk rasa damai yakni:

  1. Meminta DPP Partai Gerindra dan para Pendiri Partai Gerindra untuk memecat H.Baharuddin Harahap SH.MH sebagai Kader Partai Gerindra.
  2. Meminta BPK untuk membuka dan memeriksa LHKPN dari tahun 2019 agar jelas jumlah harta kekayaan Ketua DPRD Asahan.
  3. Jika tuntutan ini tidak direalisasi maka akan melanjutkan aksi di DPRD Provinsi Sumatera Utara, Gubernur provinsi Sumatera Utara dan DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Utara.

Selain Dema Pospera Komisariat UNA Kabupaten Asahan,GARI-SU (Generasi Aktivis Reformasi Indonesia Sumatera Utara) juga menyampaikan tuntutan yang sama satu di antaranya meminta kepada Bupati Asahan untuk mengaktifkan kembali Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Asahan di duga rumah dinas tersebut seperti “rumah hantu”.

Aksi unjuk rasa damai selain di Gedung DPRD Kabupaten Asahan, para mahasiswa juga bergerak ke Kantor Bupati Asahan dan berlanjut ke Rumah Dinas DPRD Asahan, dari pantauan media memang benar rumah Dinas DPRD Asahan seperti rumah hantu karena tidak berpenghuni bahkan tidak terawat apalagi halaman nya di tumbuhi rumput – rumput liar.

Berikut wawancara media dengan Ketua Dema Pospera Komisariat UNA Kabupaten Asahan Rozyka Ardinata Munthe, disini kita lihat bahwa Ketua DPRD Asahan telah menzalimi masyarakat kabupaten Asahan karena tidak mau membaur dan merakyat dan tidak mau menempati rumah dinas yang ada, selain itu informasi tentang ambulance yang di berikan di beberapa desa tidak jelas dananya itu dari mana,tutur Rozyka.

Unjuk rasa berjalan dengan lancar dan mendapat pengamanan dari Polres Asahan dan Satpol PP Asahan, kedatangan para mahasiswa di Gedung DPRD Asahan di terima oleh Syahdad Nasution Ketua Komisi A,Jansen Hutasoit, Sekwan, Kapolres Asahan.(media grup)

banner 336x280
slot mahjong slot garansi kekalahan bebas ip slot 777
error: Isi di Proteksi !! Mohon Maaf, untuk sementara content tidak dapat disalin. Terima Kasih