Tegas investigasi com. ASAHAN.Di era kepemimpinan pemerintahan Presiden Jokowi ini pembangunan di segala sektor sangat gencar di lakukan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat yang merata. Terutama pembangunan infrastruktur yang mau tidak mau kita harus mengakui bahwa kegiatan ini telah di lakukan sampai ke lorong lorong sudut desa. Meskipun dengan dana anggaran yang tidak sedikit namun inilah program nasional yang memang merupakan cita-cita rakyat agar sama sama merasakan sampai ke kalangan masyarakat bawah. Namun bagi orang-orang tertentu yang mempunyai jabatan, justru hal hal seperti ini di manfaatkan sebagai peluang korupsi untuk memperkaya diri sendiri. Dengan istilah hantam kromo atau istilah orang Batak RIBAK SUDE dan tidak pernah memikirkan mutu atau kwalitas bangunan yang penting lebih banyak masuk kantong lebih baik .Terkait dengan pembangunan infrastruktur salah satunya ada di Dusun II Desa Serdang Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan Sumatera Utara, pantauan awak media Senin 15 /8-2022 , Pembangunan Rabat beton yang di bangun pada bulan Juni tahun 2022 ternyata baru berusia dua bulan sudah mulai retak retak dan pecah pecah. Pemuka masyarakat Ahmad Siddik (72 ) dan Manja (61 ) ketika di mintai tanggapan terkait tentang pembangunan rabat beton di dusun II ini mengatakan ” kami atas nama masyarakat Dusun II Desa Serdang Merasa sangat kecewa dengan hasil pembangunan rabat beton ini.. entah apa yang di buat sama panitia pembangunan ini masa bulan Juni di bangun bulan Agustus sudah pecah pecah, retak di sana sini, kemana dananya di buat berapa campuran semennya rupanya , kalau saya menilai ini pembangunan tak jelas . Dananya jelas dari dana ADD tapi pelakunya seperti siluman ” imbuhnya geram. Kepala dusun II ketika di temui oleh awak media juga mengakui bahwa sambungan dari Rabat beton ini telah patah patah.
.Kepala

desa Serdang Guntur Gunawan ketika hendak di temui oleh awak media guna konfirmasi tidak berada di kantor kepala desa setempat dengan alasan rapat di kantor camat Meranti kabupaten Asahan. Kemudian awak media meminta keterangan dari sekretaris Desa Serdang ibu Rodiah namun jawabannya hanya ” Saya tidak tahu Pak , karena saya tidak pernah lewat ke sana, kalau bapak mau tau tanyakan saja ke TPK ” Ujarnya.Perlu di terangkan di sini bahwa pembangunan rabat beton yang berukuran lebar 2,5 meter dan panjang jalan 126 meter ini telah menggunakan dana anggaran desa senilai Rp 60.590.000; . Fantastis bukan?.. dengan mutu bangunan yang belum genap dua bulan namun sudah pecah pecah dan retak di sana sini , tentunya masyarakat tanda tanya jangan jangan besar dugaan dananya lebih banyak yang menguap dari pada yang terealisasikan. Lalu dimana inspektorat?? Tidur atau pakai kaca mata yang gelap sekali. ?? . Inilah tugas kami sebagai insan pers dan rekan rekan mitra dari lembaga sosial masyarakat sebagai sosial kontrol untuk pembangunan yang ada di daerah kita masing-masing.( Wilmar Siregar)