..
Tegas investigasi.com.Asahan, Sudah menjadi budaya di Indonesia dari mulai pilpres sampai Pilkades sang calon primadona pastilah mengumbar janji manis mulai tebar pesona, dengan berbagai iklan seakan dialah yang paling cerdas,jujur, merakyat, perduli, pekerja keras,sampai janji untuk memakmurkan rakyat. Pokoknya sebelum pencoblosan masyarakat minta apapun pasti di berikan,termasuk many politik, bagaikan lingkungan syaitan namun begitulah kenyataannya. Berbeda dan berbanding terbalik setelah pencoblosan ,begitu cepat sang primadona melupakan janji janjinya. Di telpon tak mau angkat ,di temuipun sulit ,Hal inilah yang mungkin di rasakan oleh masyarakat desa perbangunan kecamatan sei balai kabupaten Batu Bara Sumut. Banyak warga yang mengatakan bahwa kepala desa perbangunan ini jarang sekali masuk kantor sehingga warga sulit untuk menemuinya. Selalu bertindak semena mena dengan gaya arogansinya bahkan memecat 5 kepala dusun yang telah bekerja lama tanpa peringatan terlebih dahulu. Yang lebih menyakitkan lagi sebagian kepala dusun yang di berhentikan itu ada yang belum menerima gaji selama 5 bulan.Begitu dzolimnya .
Para kepala dusun yang di berhentikan tersebut telah berupaya untuk mencari solusi bagaimana agar tetap dapat bekerja melayani masyarakat seperti semula baik dengan mengadakan pendekatan secara baik baik kepada kepala desa maupun kepada bapak camat kecamatan sei balai namun sepertinya menemukan jalan buntu di karenakan Camat sepertinya membela kepala desanya. Wajarlah para kepala dusun yang di berhentikan ini merasa kecewa di karenakan mereka merasa tidak bersalah,kok tiba tiba di berhentikan dan langsung di angkat kepala dusun baru pilihan nya.Awak media setelah mendapat laporan dari warga dan kepala dusun tersebut langsung turun ke kantor berencana menemui Erwin Junaidi kepala desa perjuangan Senin 31/5-2021 jam 15.20 wib untuk konfirmasi terkait masalah ini namun kantor kepala desa dalam keadaan terkunci dan kosong bagaikan rumah hantu sunyi tak berpenghuni. Selanjutnya pada hari Rabu 2/6 – 2021 sekira pukul 10.30 wib awak media kembali mendatangi kantor kepala desa perjuangan untuk konfirmasi namun tetap saja Erwin Junaidi tidak dapat di temui . Jawaban para kaur desa tersebut singkat bapak tedak masuk hari ini.. ketika di tanya kembali kapan kades masuk ke kantor di jawab singkat “kami nggak taulah pak” katanya. Setelah itu para awak media ke kantor camat sei balai dengan maksud untuk menanyakan seputar masalah tersebut ,namun sama , camat juga tidak masuk kantor . Ada yang masih mengganjal di fikiran para teman teman dari berbagai media yang tergabung di Asosiasi pers independent nasional Indonesia Kenapa di desa perjuangan ini posko penanganan covid19 nya juga kosong tanpa meja tanpa tenaga kesehatan dan tanpa manusia yang stay di bawah tenda , karena awak media tidak menemukan jawabannya cukup menyimpulkan mari bertanya dengan rumput yang bergoyang.namun begitu kami sebagai jurnalis yang di tugaskan oleh media akan tetap mengungkap fakta desa perjuangan yang semakin menantang ini.( ZQ.red)
PERHATIKAN !! KINERJA KEPALA DESA PERJUANGAN KEC.SEI BALAI KAB. BATU BARA.
